DIVERSIFIKASI OLAHAN DAUN KELOR DAN UBI JALAR ORANGE DALAM RANGKA MANAJEMEN RESIKO STUNTING OLEH TIM PELAKSANA DARI UNIVERISTAS BORNEO LESTARI RAIH DANA HIBAH KOSABANGSA TAHUN 2023
DIVERSIFIKASI OLAHAN DAUN KELOR DAN UBI JALAR ORANGE DALAM RANGKA MANAJEMEN RESIKO STUNTING OLEH TIM PELAKSANA DARI UNIVERISTAS BORNEO LESTARI RAIH DANA HIBAH KOSABANGSA TAHUN 2023
Prevalensi stunting di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan yaitu 40,2%. Dari data yang diperoleh, terdapat 24 puskesmas di Kabupaten Banjar, 1 diantaranya mengalami peningkatan 3 tahun terakhir yaitu Puskesmas Tatah Makmur. Desa Mekar Sari merupakan desa dari Kec. Tatah Makmur yang memiliki lahan pertanian yang luas dan subur, namun tidak banyak dimanfaatkan oleh kelompok tani setempat untuk membudidayakan sayur-sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk membantu perbaikan gizi para balita. Para petani tidak dapat berkoordinasi dengan kader posyandu setempat untuk memberantas stunting di desa tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut dosen-dosen dari Universitas Borneo Lestari (UNBL) yang terdiri dari apt. Hafiz Ramadhan, M.Sc., Cast Torizellia, S.S.T.Keb., M.Kes., dan apt. Dyera Forestryana, M.Si. mengangkat topik Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul “Pemberdayaan Kader Posyandu dan Kelompok Tani Dalam Kolaborasi Manajemen Resiko Stunting Melalui Intervensi Nutrisi Spesifik dan Sensitif di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar”. Kegiatan tersebut diapresiasi oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk menerima bantuan dana Hibah Program Kosabangsa Tahun 2023. Kegiatan ini tentunya tidak lepas dari peran penting Tim Pendamping dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang diketuai oleh Prof. Dr. Muhtadi, M.Si. dengan anggota Dr. Haryoto, M.Sc. dan Dr. Suranto, S.T., M.M. dalam memberikan motivasi dan bimbingan selama proses pengusulan dan pelaksanaan kegiatan.
Mitra sasaran kegiatan yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Kader Posyandu Desa Mekar Sari dan Kelompok Tani Desa Mekar Sari. Tujuan dari kegiatan ini tentunya untuk mencegah timbulnya gejala stunting pada mitra sasaran, peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra kader posyandu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, peningkatan keterampilan mitra kelompok tani dalam pengolahan pangan untuk PMT pada balita, dan peningkatan keterampilan dalam berwirausaha untuk meningkatan pendapatan masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan kegiatan, maka tim pelaksana memanfaatkan teknologi dan inovasi antara lain : pengembangan aplikasi “BERsama Atasi stunTING” BERANTING CARE yang berisikan BOMPASI (Buku saku Olahan Makanan Pendamping ASI) dan BAMOMCARE (Buku saku Antenatal MOMs CARE, selain itu, teknologi pengolahan produk bahan makanan berbahan dasar tepung kelor dan ubi jalar orange berupa “Mesin Penepung”
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan penyuluhan bahaya stunting pada 22 september 2023 bersama para kader Rumah Desa Sehat terhadap ibu-ibu yang memiliki bayi terutama yang terindikasi stunting, dilanjutkan pencegahan stunting melalui pemberian multivitamin dan makanan tinggi protein pada 4 oktober 2023. Kegiatan ini juga melibatkan kelompok tani Desa Mekar Sari dalam hal intervensi gizi sensitif untuk program budidaya tanaman kelor dan ubi jalar orange sehingga dapat dimanfaatkan sebagai olahan tepung dan makanan yang bergizi tinggi dalam bentuk MP-ASI. Pada tanggal 21 oktober 2023 para kader posyandu diberikan pelatihan pembuatan MP-ASI berbahan dasar daun Kelor dan Ubi Jalar Orange baik dalam bentuk segar maupun beras dari olahan tepungnya disertai dengan penyerahan bibit tanaman tersebut. Pada tanggal 6 oktober 2023 Olahan-olahan makanan ini kemudian dikenalkan dengan ibu-ibu masyarakat desa mekar sari pada kegiatan posyandu bayi dan balita serta ibu hamil dalam rangka pemberian gizi spesifik untuk pencegahan stunting. Sebagai bentuk intervensi gizi sensitif melalui pemberdayaan kelompok tani dimulai dengan pembibitan tanamam kelor dan ubi orange di desa mekar sari.