Kuliah Tamu PGSD UNBL Hadirkan Pakar Pendidikan: Dorong Mahasiswa Menjadi Peneliti Muda dan Pendidik Kontekstual
Banjarbaru, 24 April 2025 — Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Borneo Lestari (UNBL) kembali menunjukkan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan wawasan praktis dan inspiratif melalui kuliah tamu bertema pendidikan dan seni lokal, yang digelar pada Kamis, 24 April 2025. Acara yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting ini berlangsung pada Kamis, 24 April 2025, mulai pukul 09.15 WIB, dan terbuka bagi mahasiswa PGSD semester 2 hingga 6 serta masyarakat umum.

Menghadirkan dua pemateri yang ahli di bidangnya, kuliah tamu ini mengusung dua topik utama yang relevan dan menarik. Dr. Supianto, S.Pd., M.Pd., dosen PGSD Universitas Sebelas Maret, membawakan materi berjudul “Mengenal Dunia Penelitian Pendidikan: Langkah Awal Menjadi Peneliti Muda yang Kreatif dan Kritis”. Sementara itu, Dessy Oelistiani, S.T., S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDIT Robbani Banjarbaru, menyampaikan topik “Membumikan Seni di Sekolah Dasar: Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan dan Budaya Lokal.”
Acara dibuka secara resmi dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars UNBL, kemudian dilanjutkan sambutan dari Kaprodi S1 PGSD, Vebruati, S.S., M.Pd dan Rektor Universitas Borneo Lestari, Dr. Ir. Neni Widaningsih, S.Pt., M.P., IPU yang menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik yang bersifat aplikatif dan membumi.

Melalui sesi kuliah tamu dan diskusi interaktif, para peserta tidak hanya memperoleh wawasan mengenai dunia penelitian pendidikan tetapi juga pentingnya penerapan seni dan budaya lokal dalam pembelajaran di sekolah dasar. Hal ini diharapkan dapat mendorong lahirnya calon guru yang kreatif, kritis, dan kontekstual, sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan dan sekitarnya.
Kuliah tamu PGSD UNBL ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik. Dengan memadukan pendekatan ilmiah dan lokalitas, mahasiswa diajak untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks nyata masyarakat. Kegiatan seperti ini merupakan modal penting untuk menciptakan guru-guru masa depan yang inovatif dan berakar pada budaya bangsa.

